PRAKTIKUM FISIKA
PEMBIASAN CAHAYA
Penyusun
Ahmad Faris Huwaidy XII IPA 1 / 2
M. Nindya Prawira XII IPA 1 / 21
Ria Rosalina Faby XII IPA 1 / 26
Widya Annisa Pratiwi XII IPA 1 / 31
SMA
Muhammadiyah 3 Surabaya
November, 2012
PEMBIASAN CAHAYA PADA KACA PLAN PARALEL
A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui
pembiasan pada kaca plan paralel
2. Menentukan
indeks bias kaca plan paralel
3. Menentukan
pergeseran berkas sinar setelah percobaan melewati kaca plan paralel.
B. Landasan
Teori
Kaca plan
paralel ialah kaca dengan tebal tertentu yang dibatasi oleh dua bidang sejajar.
Bidang sejajar ialah bidang pembias.
Pembiasan
adalah peristiwa perubahan kecepatan yang terjadi pada sinar yang melalui dua
medium berbeda kerapatan atau berbeda indeks biasnya.
Dengan
mengambil indeks bias udara ( nudara = 1), maka dapat
disajikan dengan rumus:
Sin i1 atau Sin i2
Sin r1
Sin r2
Dengan mudah
pula dapat dibuktikan bahwa AB dan CD sejajar. Pergeseran berkas sinar dapat
disajikan sebagai berikut :
B. Alat
Percobaan
- Kaca plan paralel dan meja
- Kertas putih polos
- Jarum kasur
- Busur derajad
- Pensil
- Pulpen Warna
- Penggaris
C. Langkah
Percobaan
1. Membuat garis PQ dan RS, yaitu
garis-garis kaca plan paralel.
2. Menentukan
berkas sinar sembarang yaitu berkas sinar datang i yang melalui titik 1 dan 2, ambilah
kira 10o.
3. Mengamati
dengan arah pengamatan (1,2) atau dari (3,4) dengan pandangan mata sejajar
dengan prisma untuk menentukan titik 3 dan 4. Apabila keempat titik tersebut
terletak dalam satu garis lurus, maka dengan mudah dapat dilukiskan berkas
sinar i1 yaitu berkas sinar yang melalui titik 3 dan 4.
4. Dengan
demikian berkas sinar i1 dapat dilikis pula.
5. Melukis
terlebih dahulu garis normal melalui B dan C, mengukur sudut-sudut i1,
r1, begitu pula r2 dan i2.
6. Mengulangi
beberapa kali yaitu dengan merubah sudut dari 30o, 45o,dan 60o.
7. Melihat
gambar 1. Lalu membuat garis perpanjangan CD. Kemudian buat garis BE yang tegak
lurus dengan CD dan menuju titik B.
8. Mengukur panjang
BE dengan mistar sebagai pergeseran berkas sinar (t) setelah melewati kaca plan
paralel.
B. Data Hasil Percobaan
Tabel 1
i1
|
r1
|
Sin i1
|
Sin r1
|
30o
|
18o
|
0,5
|
0,3
|
45o
|
30o
|
0,7
|
0,5
|
60o
|
32o
|
0,9
|
0,52
|
Tabel 2
i2
|
r2
|
Sin i2
|
Sin r2
|
18o
|
30o
|
0,3
|
0,5
|
30o
|
45o
|
0,5
|
0,7
|
32o
|
60o
|
0,52
|
0,9
|
Tabel 3
i1- r1
|
sin (i1-r1)
|
cos r1
|
d
|
12o
|
0,2
|
0,95
|
6,2 cm
|
15o
|
0,258
|
0,9
|
6,2 cm
|
28o
|
0,4
|
0,848
|
6,2 cm
|
C. Penghitungan
t= d sin (i1
– r1)
cos r1
|
Indeks Kaca
|
|
Sin i1
Sin r1
|
Sin i2
Sin r2
|
|
1,3
|
1,67
|
0,6
|
1,77
|
1,14
|
0,7
|
D. Gambar
E. Kesimpulan
- Sinar yang melalui dua medium berbeda yaitu kaca dan udara(dalam percobaan) akan mengalami perubahan kecepatan dengan indikasi pembelokan sinar. Hal ini disebut pembiasan cahaya.
- Hasil percobaan menyatakan indeks bias kaca .
- Pergeseran berkas sinar rata-rata sebesar 2,0 cm .
F. Kritik dan
Saran
- Siswa masih memerlukan penjelasan detail sebelum praktikum dimulai sehingga ketika siswa melakukan percobaan, hasil yang didapat dengan maksimal.
- Siswa membutuhkan pengoreksian tentang laporan penelitian yang telah dibuat sehingga siswa tidak mengulang kesalahan pada praktikum selanjutnya.
No comments:
Post a Comment